Mata kuliah Ekologi Pangan dan Gizi (Ekopang), 2 sks tapi sibuknya bukan main. Dan sebenernya gw horor banget sama mata kuliah ini, karena Uts+Uas gw kacau balau. Semua ide yang ada di kepala gw langsung buyar begitu dihadapkan pada berlembar-lemnar kertas folio dan soal Ekopang. Makanya sekarang gw panik banget menunggu nilai mutu Ekopang...yah seburuk apapun itu ujiannya jg sudah berakhir. Tinggal berharap keajaiban tiba2 menyelamatkan nilai gw. (Frustasi berat ney...)
Kenapa gw menyinggung soal Ekopang segala, tak lain karena field-trip anak2 gizi yang pertama ini terselenggara karena wajib! Wajib diikuti karena menjadi sebuah syarat tuntas mengikuti mata kuliah ini. Field-trip mata kuliah! Akhirnya field-trip ini terselenggara juga berkat temen2 FiAgi (panitia fieldtrip, FiAGi = Field Trip Anak Gizi) yang bekerja keras siang dan malam selama beberapa bulan. Ditambah lagi mereka harus berlapang dada dalam menghadapi segala cobaan yang memberatkan langkah2 mereka. He2.. Tidak bijaksana kalo gw menceritakan masalah mereka di sini, karena gw bukan panitia, dan nggak terlalu banyak taw tentang “masalah itu”. Well, setiap langkah pasti nemuin hambatan...bagaimana kita bisa mengatasi hambatan itulah yang paling penting. Bahagialah kalian yang ikut andil dalam pembelajaran itu.
Selama perjalanan, kita sama sekali nggak ngerasa laper, ini lagi2 berkat kesolidan panitia FiAgi. Makanan pun mengalir dengan lancar tanpa hambatan. Perjalanan dimulai tengah malam, saat pergantian hari, diiringi dengan doa, perlahan dua bus menjauh, meninggalkan Bogor menuju Ciwidey, Bandung. Gw yang suka pusing kalo naek bus dalam jangka waktu lama, buru-buru tidur sepanjang perjalanan. Perjalanan lancar, yang mengganggu hanya dingin. Dingin banget, yang ngebuat gw pake berlapis-lapis baju.
Tujuan pertama adalah Pasar Pagi Cibereum, disini kelompok yang kebagian tugas mengambil data dan meWaWaNcarai pedagang bekerja keras. Sementara kelompok yang nggak kebagian tugas disini melakukan hal yang nggak penting. Gw, Riri, dan Deni dengan santainya makan bubur ayam. Beberapa anak lainnya malah sibuk foto-foto, terperangkap dalam dunia narsisme dan kemajuan kamera digital dengan digit angka mengapiksel yang makin besar. Setelah beres makan, gw juga terjun ke dalam dua dunia itu. Rupanya tingkah kami yang menggila itu dianggap tidak ilmiah oleh sang dosen koordinator. Padahal daripada kami melakukan hal yang tidak bermanfaat lainnya mendingan mengisi perut dan mengadakan riset sejauh mana tingkat kegilaan mahasiswa pada dunia fotografi. Siapa tau diantara kami ada yang punya bakat terpendam jadi fotografer dan supermodel. He2....konyol ah. Yah memang tidak ilmiah tapi asyik bukan?
Selesai!Kami pun langsung menuju balai desa, lalu menuju perkebunan strawberry dan sayur. Strawberry everywhere....seger banget.....yah seperti biasa, level narsisme berada di tingkat tertinggi. Semua orang pada foto2.....terlalu banyak hal2 aneh yang terjadi, semuanya bisa dijadikan pengalaman yang berharga.
Perjalanan terakhir menuju kebun teh dan kawasan wisata Situ Patenggang. Disinilah baru gw merasakan arti liburan yang menyenangkan sesungguhnya. Sejenak seperti tak punya beban pikiran, bisa tertawa sepuas itu. Maka, ketika bus akhirnya meninggalkan Situ Patenggang gw sangat lega....pengalaman2 berharga akan gw susun di otak, membantu menapaki hari2 esok yang gw harap lebih segar dari strawberry yang baru dipetik hari itu...............................
Kenapa gw menyinggung soal Ekopang segala, tak lain karena field-trip anak2 gizi yang pertama ini terselenggara karena wajib! Wajib diikuti karena menjadi sebuah syarat tuntas mengikuti mata kuliah ini. Field-trip mata kuliah! Akhirnya field-trip ini terselenggara juga berkat temen2 FiAgi (panitia fieldtrip, FiAGi = Field Trip Anak Gizi) yang bekerja keras siang dan malam selama beberapa bulan. Ditambah lagi mereka harus berlapang dada dalam menghadapi segala cobaan yang memberatkan langkah2 mereka. He2.. Tidak bijaksana kalo gw menceritakan masalah mereka di sini, karena gw bukan panitia, dan nggak terlalu banyak taw tentang “masalah itu”. Well, setiap langkah pasti nemuin hambatan...bagaimana kita bisa mengatasi hambatan itulah yang paling penting. Bahagialah kalian yang ikut andil dalam pembelajaran itu.
Selama perjalanan, kita sama sekali nggak ngerasa laper, ini lagi2 berkat kesolidan panitia FiAgi. Makanan pun mengalir dengan lancar tanpa hambatan. Perjalanan dimulai tengah malam, saat pergantian hari, diiringi dengan doa, perlahan dua bus menjauh, meninggalkan Bogor menuju Ciwidey, Bandung. Gw yang suka pusing kalo naek bus dalam jangka waktu lama, buru-buru tidur sepanjang perjalanan. Perjalanan lancar, yang mengganggu hanya dingin. Dingin banget, yang ngebuat gw pake berlapis-lapis baju.
Tujuan pertama adalah Pasar Pagi Cibereum, disini kelompok yang kebagian tugas mengambil data dan meWaWaNcarai pedagang bekerja keras. Sementara kelompok yang nggak kebagian tugas disini melakukan hal yang nggak penting. Gw, Riri, dan Deni dengan santainya makan bubur ayam. Beberapa anak lainnya malah sibuk foto-foto, terperangkap dalam dunia narsisme dan kemajuan kamera digital dengan digit angka mengapiksel yang makin besar. Setelah beres makan, gw juga terjun ke dalam dua dunia itu. Rupanya tingkah kami yang menggila itu dianggap tidak ilmiah oleh sang dosen koordinator. Padahal daripada kami melakukan hal yang tidak bermanfaat lainnya mendingan mengisi perut dan mengadakan riset sejauh mana tingkat kegilaan mahasiswa pada dunia fotografi. Siapa tau diantara kami ada yang punya bakat terpendam jadi fotografer dan supermodel. He2....konyol ah. Yah memang tidak ilmiah tapi asyik bukan?
Selesai!Kami pun langsung menuju balai desa, lalu menuju perkebunan strawberry dan sayur. Strawberry everywhere....seger banget.....yah seperti biasa, level narsisme berada di tingkat tertinggi. Semua orang pada foto2.....terlalu banyak hal2 aneh yang terjadi, semuanya bisa dijadikan pengalaman yang berharga.
Perjalanan terakhir menuju kebun teh dan kawasan wisata Situ Patenggang. Disinilah baru gw merasakan arti liburan yang menyenangkan sesungguhnya. Sejenak seperti tak punya beban pikiran, bisa tertawa sepuas itu. Maka, ketika bus akhirnya meninggalkan Situ Patenggang gw sangat lega....pengalaman2 berharga akan gw susun di otak, membantu menapaki hari2 esok yang gw harap lebih segar dari strawberry yang baru dipetik hari itu...............................
No comments:
Post a Comment